Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 14:05:35【Resep Pembaca】222 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(481)
Artikel Terkait
- BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja
- Polres Serang relokasi gelombang kedua warga terdampak radioaktif
- Kalbe ajak masyarakat kelola gula darah dengan metode 5 J
- BGN ingatkan SOP pengolahan bahan baku MBG untuk cegah keracunan
- Anggota Komisi IX DPR: MBG "senjata perang" pemerintah bangun masa depan
- NasDem gelar program kesehatan masyarakat demi cipngakan SDM sehat
- Masyarakat lepas liar 20 ribu tukik di Paloh Kalbar
- Langkah strategis lindungi warisan budaya dari klaim negara tetangga
- Perjanjian Australia–PNG buka peluang kerja sama dengan Indonesia
- Malaysia apresiasi ketertarikan Selandia Baru gabung Dewan Halal ASEAN
Resep Populer
Rekomendasi

BGN sebut 112 SPPG ditutup karena langgar SOP

BGN targetkan "zero" kasus dalam Program MBG dengan sejumlah inovasi

Wakapolda Sumut: Dapur SPPG Polres Tapanuli Utara layani 1.762 siswa

Program MBG dongkrak kehadiran siswa berkebutuhan khusus Kota Serang

Pakar sarankan Prabowo usung Jusuf Kalla jadi pemimpin sementara Gaza

Tips mengurangi akrilamida di makanan sehari

SPPG MBG Preneur hadir di Malang, dukung sistem pasokan pangan lokal

Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel